VITAMIN
1.
Pengertian
dan Klasifikasi Vitamin
Vitamin adalah
zat-zat organik kompleks yang diperlukan tubuh dalam jumlah sangat kecil dan
pada umunya tidak dapat dibentuk oleh tubuh tetapi penting untuk melakukan
fungsi metabolisme. Oleh karena itu, harus didatangkan dari makanan. Vitamin
termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharan kehidupan. Tiap
vitamin mempunyai tugas spesifik di dalam tubuh. Karena vitamin adalah zat
organik maka vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan. Manusia dan
hewan memerlukan hampir semua vitamin dari makanan karena tubuh tidak dapat
membuat sendiri.
Vitamin adalah
senyawa organik dalam jumlah mikro yang sangat esensial dalam fungsi kebanyakan
bentuk tubuh, tetapi tidak dapat disintesa oleh beberapa organisme dan harus di
peroleh dari luar tubuh. (Dasar-Dasar Biokimia jilid 1)
Nama Vitamin sendiri berasal dari gabungan kata bahasa Latin
yaitu vita yang artinya “hidup” dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus
organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap
demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki
atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya,
senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara
normal. Untuk bisa mendapatkan asupan vitamin tidaklah sulit, bisa dikatakan
kebanyakan makanan yang kita konsumsi setiap hari telah mengandung vitamin
hanya saja mungkin kita tidak menyadari besar kecilnya kandungan vitamin yang
kita konsumsi setiap hari.
Vitamin
dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam lemak
yaitu vitamin A, D, E, dan K serta vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin
B1, B2,
B3,
B6,
B11,
B12,
dan vitamin C.
Fungsi khusus vitamin adalah sebagai kofaktor (elemen pembantu) untuk reaksi
enzimatik. Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya,
termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf dan sistem
kekebalan tubuh dan pembekuan darah. Tubuh membutuhkan jumlah yang berbeda
untuk setiap vitamin. Setiap orang punya kebutuhan vitamin yang berbeda.
Anak-anak, orang tua, orang yang menderita penyakit atau wanita hamil
membutuhkan jumlah yang lebih tinggi akan beberapa vitamin dalam makanan mereka
sehari-hari. Jika manusia, hewan dan ataupun
makhluk hidup lain tanpa asupan vitamin tidak akan dapat melakukan aktivitas
hidup dengan baik, kekurangan vitamin menyebabkan tubuh kita mudah terkena
penyakit.
2.
Jenis
Vitamin yang Larut Dalam Air dan Lemak Serta Fungsinya Dalam Reaksi-Reaksi
Kimia
A.
Vitamin yang Larut Dalam Air
1)
Vitamin B1
Vitamin B1 tidak dapat disimpan sebagai cadangan makanan di
dalam tubuh. Oleh karena itu, pemasukan vitamin ini harus berlangsung secara
terus-menerus. Dalam keadaan normal diperlukan vitamin B1 sebanyak 1 -2 mg per
hari. Vitamin B1 dapat diperoleh dari gandum, hati, telur, susu, dan wortel.
Vitamin B1 disebut juga vitamin anti beri-beri. Vitamin B1 sangat dibutuhkan
untuk metabolisme karbohidrat, memengaruhi keadaan air dalam tubuh, memengaruhi
kontraksi otot, dan diperlukan untuk memengaruhi penyerapan lemak dalam usus. Tiamin
tidak dapat disimpan banyak oleh tubuh tetapi dalam jumlah terbatas disimpan di
hati, ginjal, jantung, otak dan otot. Bila terlalu banyak kelebihannya dibuang
melalui air kemih. Nama lain vitamin B1 thiamin dan vitamin antineuritik.
Kekurangan tiamin menyebabkan polyneuritis yaitu
terganggunya transmisi syaraf atau jaringan syaraf yang kekurangan energi.
Beri-beri yaitu penyakit kekurangan vit B1 dalam masyarakat yang banyak
mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok khususnya beras yang digiling
sempurna. Bila beras digiling sempurna maka lapisan aleuron yang kaya akan
tiamin terbuang sebagai dedak.
Gejala kekurangan tiamin mula-mula lelah, hilang
nafsu makan, berat badan menurun dan gangguan pencernaan. Bila telah terjadi
beri-beri terjadi gangguan kerja syaraf. Pada orang dewasa terjadi gangguan
jantung menyebabkan oedem (penumpukan cairan dalam jaringan) pada kaki bawah/
telapak kaki serta persendian kaki. Bila berlanjut oedem dapat terjadi di
rongga dada dan ini disebut beri-beri basah. Penderita diberi vit B kompleks
dan makanan kaya protein dan kalori.
Rumus Kimia: C12H17ON4S
2) Vitamin B2
Vitamin B2 dapat diperoleh dari telur, hati, kedelai, gandum,
sayuran, dan mentega. Dalam keadaan normal diperlukan vitamin B2 sebanyak 1,6
mg per hari. Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme
di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu
kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin
adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan
penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin
ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan
glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit,
rambut, dan kuku. Kekurangan vitamin B2 dapat menyebabkan penyakit dermatitis
dan gangguan penglihatan berupa penglihatan yang menjadi kabur. Nama lain
vitamin B2 ialah riboflavin.
Rumus Kimia: C17H22O6
N4
3) Vitamin B3
Vitamin B3 dapat diperoleh dari hati, ikan, telur,
daging, susu, buah, dan sayuran. Vitamin B3 dibuat oleh bakteri usus. Vitamin
B3 berfungsi
memelihara tingkat gula darah yang normal serta sebagai koenzim-A dalam
metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Kekurangan asam pantotenat dapat
menyebabkab hilangan selera makan, insomnia, mudah infeksi saluran pernafasan. Nama
lain vitamin B3 ialah asam panthotenat.
Rumus kimia: C9H17O5N
4) Vitamin B6
Vitamin B6 dapat diperoleh dari sayuran hijau,
daging, ikan, dan hati. Vit B6 teridiri dari 3 bentuk yaitu piridoksin,
piridoksal dan piridoksamina. bentuk aktif yaitu piridoksal dan piridoksamin
sebagai komponen dari koenzim. Vitamin B6 berfungsi dalam pembentukan sel darah
merah dan metabolisme sel saraf serta metabolisme asam amino dan asam lemak.
Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Nama lain
dari vitamin B6 ialah piridoksin dan adermin.
Orang yang kekurangan vitamin B6 akan mempunyai
kadar vitamin yang rendah, menunjukkan gejala seperti lemah, sifat lekas marah
dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi
motorik dan sawan. Seperti: kulit rusak, syaraf motorik terganggu, kelainan
pada darah.
Rumus Kimia: Pridoksin (C8H11O3N),
Piridoksal (C8H9NO2),
Piridoksamine (C8H11N2O)
5) Vitamin B11
Vitamin B11 dapat diperoleh dari sayuran hijau dan hati.
Vitamin B11 berfungsi dalam mensintesis nukleoprotein untuk pembentukan dan
produksi butir-butir darah merah normal dalam susunan tulang, juga terlibat
dalam proses oksidasi fenilalanin menjadi tirosin. Vitamin ini untuk
menghindarkan anemia. Asam folat sedikit larut dalam air, mudah dioksidasi
dalam larutan asam, peka terhadap sinar matahari. disamping melalui
konsumsi bahan makanan, asam folat juga disintesis dalam saluran pencernaan. Nama
lain vitamin B11 ialah asam folat.
Kekurangan folat dapat menyebabkan
kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas, seperti sel-sel darah merah tidak
matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Hal ini disebabkan tidak
hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh kekurangan vitamin B12. Gejala
lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada jantung (heartburn), diare
dan sring terkena infeksi karena penekanan pada sistem kekebalan. Hal ini
mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan mental, kelelahan
dan pingsan.
Rumus kimia: C19 H19 O6 N7
6) Vitamin B12
Vitamin B12 adalah vitamin yang sangat kompleks
molekulnya mengandung sebuah atom cobalt. Vitamin B12 terjadi dalam beberapa
bentuk dikenal sebagai kobalamina, salah satu yang paling aktif adalah
sianokobalamin. Sifat sianokobalamin: larut dalam air, tahan panas, inaktif
oleh cahaya, asam keras atau larutan alkali.
Vitamin 812 dapat diperoleh dari hati, ikan, dan
susu. Vitamin B12 berfungsi untuk pertumbuhan, pembentukan sel darah merah, dan
penyembuhan anemia. Menjaga agar sel-sel berfungsi normal terutama sel-sel
saluran pencernaan, sistem urat syaraf dan sumsum tulang. Dalam sumsum tulang,
koenzim vitamin B12 diperlukan untuk sintesa DNA. Nama lain vitamin B12 ialah
sianokobalamin.
Kekurangan B12 dapat menyebabkan pernicious anemia
suatu penyakit karena keturunan yaitu karena faktor intrinsik tidak diproduksi
oleh tubuh akibatnya vitamin B12 tidak dapat diserap.
Rumus kimia: C63 H90 N14 O14 P C9
7) Vitamin C
Vitamin C dapat diperoleh dari buah-buahan berwarna, misalnya
jeruk, tomat, semangka atau dalam sayuran seperti bayam, wortel, dan kubis. vitamin
C berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting
penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin
C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal
bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang
mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi
dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti
kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk
dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga
berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan
perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme
inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah
berbagai jenis penyakit. Nama lain vitamin C ialah vitamin antiskorbut.
Rumus kimia: C6 H8 O6
B.
Vitamin yang Larut Dalam Lemak
1) Vitamin
A
Vitamin A dapat diperoleh dari mentega, susu, keju, kuning
telur, hati, dan minyak ikan. Vitamin A penting untuk penglihatan normal,
pertumbuhan yang memadai, fungsi sistem kekebalan tubuh dan untuk pembelahan
sel dan diferensiasi. Kekurangan vitamin A merupakan salah satu masalah utama
dalam ilmu gizi. Kekurangan vitamin A dapat menimbulkan berbagai kelainan
seperti kelainan pada penglihatan mata. Kebutuhan tubuh terhadap vitamin A
bergantung pada usia. Anak-anak dan remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan
lebih banyak memerlukan zat gizi, termasuk vitamin A. Nama lain vitamin A ialah
axerofthol dan retinol.
Rumus kimia: C20H30O
2) Vitamin D
Vitamin D dibuat dari ergosterol yang
diradiasi. Ergosterol diperoleh dari ragi sisa industri bir. Vitamin D pertama
kali ditemukan oleh Mc. Collum dan Sherman. Mereka menyebutnya sebagai vitamin
antirakhitis. Vitamin D dapat diperoleh dari hati, telur, susu, daging, minyak
ikan, mentega, dan kacang-kacangan. Fungsi
vitamin D antara lain mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam darah,
memperbesar penyerapan kalsium dan fosfor dari usus, membantu proses
penulangan, serta memengaruhi kerja kelenjar endokrin. Bila kadar vitamin D
rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana
betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah
mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya
adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan
di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada
manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan
tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat
menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan
dehidrasi berlebihan.
Rumus kimia: C22H44O
3) Vitamin
E
Vitamin E ditemukan oleh Evans dan Burr.
Vitamin E dapat diperoleh dari biji-bijian, daging, kuning telur, sayuran
hijau, hati, minyak sayur, dan margarin. Vitamin E berperan dalam menjaga
kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata,
sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi
paru-paru manusia dari polusi udara. kekurangan vitamin E dapat menyebabkan
gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria
maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang
berkepanjangan. Nama lain vitamin E ialah tokoferol dan vitamin antisterilitas.
Rumus
kimia: C29H50O2
4) Vitamin K
Vitamin K ditemukan oleh Henrik Dam. Vitamin K dapat
diperoleh dari sayuran hijau, kedelai, dan hati. Vitamin K penting dalam proses
pembekuan darah karena dapat memengaruhi pembuatan protrombin di dalam hati.
Bila tubuh kekurangan vitamin C maka protrombin di dalam darah akan berkurang.
Nama lain vitamin K ialah filokuinon dan vitamin antipendarahan.
Rumus kimia: C31H46O2
3.
Penyakit
Defisiensi Vitamin
1) Penyakit
yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A adalah rabun senja, katarak,
infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak
sehat, dan lain-lain.
2) Penyakit
yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1 adalah kulit kering/kusik/busik,
kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.
3) Penyakit
yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B2 adalah turunnya daya tahan tubuh,
kilit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan
sebagainya.
4) Penyakit yang ditimbulkan akibat
kekurangan vitamin B3 adalah terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram
dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah muntah dan mual-mual, dan lain-lain.
5) Penyakit
yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B6 adalah pelagra alias kulit
pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi
lainnya.
6) Penyakit
yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 adalah kurang darah atau anemia,
gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya.
7) Penyakit
yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C adalah mudah infeksi pada luka,
gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain.
8) Penyakit
yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D adalah gigi akan lebih mudah
rusak, otok bisa mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal yang
biasanya betis kaki akan membentuk huruf O atau X.
9) Penyakit
yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E adalah bisa mandul baik pria
maupun wanita, gangguan syaraf dan otot.
10) Penyakit
yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin K adalah darah sulit membeku bila
terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam tubuh, dan sebagainya.
DAFTAR
PUSTAKA
piu...piuuu
BalasHapusMany examinations demonstrate, utilizing a mix, of regular strides, as well also - considered, so - called, elective ones, frequently, produce the best outcomes! We use characterize, wellbeing, as, the demonstrations of reliably, rehearsing solid, generally propensities, and conduct, to accomplish the most Well nesspitch opportunity, for better physical and mental/passionate wellbeing, and well - being.
BalasHapusThis article will explore the misconceptions and illuminate the truth about laser gum therapy. From concerns about pain and recovery time to questions about efficacy and safety, you will have info on each misconception with factual information.
BalasHapus