BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cahaya pada hakekatnya tidak dapat dilihat, kesan adanya
cahaya apabila cahaya tersebut mengenai benda. Cahaya dapat bersifat gelombang
maupun partikel. Cahaya adalah tenaga berbentuk gelombang dan dapat membantu
kita melihat. Cahaya bergerak lurus ke semua arah. Cahaya di biaskan apabila
bergerak secara tegak lurus melalui medium yang berbeda seperti melalui udara,
kaca dan air. Cahaya dapat bergerak lebih cepat melalui udara.
Cahaya mempunyai banyak manfaat. Selain bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari, cahaya juga di manfaatkan dalam bidang medis. Salah satu
penerapannya adalah dalam pendeteksian suatu penyakit yang bertujuan untuk
mendiagnosa dan proses penyembuhan penyakit melalui terapi. Hal inilah yang
melatarbelakangi penulis membuat makalah ini.
1.2 Masalah
Adapun masalah yang akan diangkat
dalam makalah ini:
1. Menjelaskan
tentang sumber dan sifat cahaya!
2. Menjelaskan
tentang fotometri!
3. Menyebutkan
dan menjelaskan alat pengukur cahaya!
4. Bagaimana
cara penggunaan sinar dalam bidang kedokteran?
5. Menjelaskan
tentang laser!
1.3 Tujuan
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang sumber dan sifat cahaya,
fotometri, alat ukur cahaya, cara penggunaan sinar dalam bidang kedokteran, dan
laser.
1.4 Manfaat
Diharapkan dari pembuatan
makalah ini dapat dijadikan sebagai sumber bacaan dan literature bagi
pihak-pihak yang membutuhkan.
BAB
II
PEMBAHASAN
Cahaya dapat kita temui dimana-mana.
cahaya bersifat gelombang dan partikel, Maxwell (1831-1874) mengemukakan
pendapatnya bahwa cahaya dibangkitkan oleh gejala kelistrikkan dan kemagnetan
sehingga tergolong gelombang elektomagnetik. Cahaya sendiri pada hakekatnya
tidak dapat dilihat, kesan adanya cahaya apabila cahaya tersebut mengenai suatu
benda. melalui
pendekatan cahaya sebagai gelombang dan partikel maka peristiwa
refraksi, defraksi , dispersi, dan refleksi dapat dijelaskan dengan teori
gelembang.
2.1
Sumber dan Sifat Cahaya
2.1.1 Sumber Cahaya
Sumber cahaya secara garis besar dibagi
menjadi 2, yaitu:
1.
Cahaya Alam (Natural
Ligthing)
Yang termaksud cahaya alam
adalah cahaya matahari yang merupakan sumber cahaya utama dan dominan di bumi.
2.
Cahaya Buatan (Artifasial)
Cahaya buatan ini meliputi
cahaya listrik, cahaya gas, lampu minyak dan lilin. Cahaya buatan ini sebagai
sarana pelengkap untuk penerangan ruangan.
2.1.2
Sifat
Cahaya
1.
Cahaya Merambat Lurus
Cahaya yang dipancarkan
oleh sebuah sumber cahaya merambat ke segala arah. Bila medium yang dilaluinya
homogen, maka cahaya lurus. Bukti cahaya merambat lurus tampak pada berkas
cahaya matahari yang menembus masuk ke dalam ruangan yang gelap. Demikian pula
dengan berkas lampu sorot pada malam hari. Berkas-berkas itu tampak sebagai
batang putih yang lurus. Ketika menyentuh permukaan suatu benda maka rambatan
cahaya akan mengalami dua hal, yaitu pemantulan atau pembiasan. tidak tembus
cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus
cahaya.
2. Cahaya
Dapat Dipantulkan
Kita dapat melihat benda di sekitar kita karena benda itu
memantulkan cahaya. Kemudian cahaya pantulan itu masuk ke mata kita. Jelas
tidaknya benda tergantung pada banyaknya cahaya yang dipantulkan oleh benda.
Benda tampak berwarna merah karena benda tersebut memantulkan spektrum warna
merah dan menyerap spektrum warna lain. Benda tampak hitam karena benda tidak memantulkan
cahaya tetapi menyerap semua spektrum warna, sedangkan benda putih akan
memantulkan semua cahaya.
Jenis pemantulan cahaya ada 2 yakni pemantulan teratur dan
pemantulan baur. pemantulan teratur adalah
pemantulan yang sama sudutnya dengan sinar datang dan terjadi pada benda teratur. sedangkan pemantulan baur
adalah cahaya yang dipantulkan yang tersebar ke banyak arah yang berbeda
dikarenakan suatu permukaan tidak teratur.
3.
Cahaya Dapat Dibiaskan
Setiap berkas cahaya yang masuk dari medium yang satu ke medium
yang lain akan dibiaskan atau dibelokkan arah rambatnya disebut pembiasan atau
refraksi. Besarnya pergeseran berkas cahaya yang keluar dari suatu medium
bergantung pada kerapatan optik medium tersebut. Jika cahaya masuk dari zat
optik kurang rapat ke zat optik lebih rapat, cahaya dibiaskan mendekati garis
normal. Sebaliknya, jika cahaya masuk dari zat optic lebih rapat ke zat optik
kurang rapat, cahaya dibiaskan menjauhi garis normal.
4.
Cahaya Dapat Diuraikan (Dispersi)
Dispersi
cahaya merupakan peristiwa terurainya cahaya putih menjadi warna-warna
spektrum. Isac Newton mengemukakan bahwa sesungguhnya cahaya putih mengandung
semua dari tujuh warna yang terdapat pada pelangi. Berdasarkan urutan penurunan
panjang gelombang, maka warna-warna yang seharusnya kamu lihat pada pelangi
adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
2.2 Fotometri
Fotometri
ialah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran kwantita cahaya. Ada beberapa
kwantitas cahaya yaitu:
a. Kuat/
Intensitas Cahaya (I)
Kuat
cahaya merupakan jumlah arus cahaya yang dapat dipancarkan dari sumber cahaya
tiap satuan sudut ruang. Satuan kuat cahaya adalah Iilin(I)/ candela (Cd). Satu
iilin internasional ialah kuat cahaya yang memberikab cahaya sebanyak 1/20 kali
banyaknya cahaya yang dipancarkan oleh 1cm2 platina pada titik lebur.
b.
Arus Cayaha (Fluks Cahaya=F)
Banyaknya tenaga cahaya yang dipancarkan dari sumber cahaya tiap
satu satuan waktu. satuan arus cahaya adalah Lumen (Lm) yang didefinisikan sebagai
satuLumenadalah arus cahaya yang dipancarkan dari sumber cahaya sekuat 1
kandela steradial. atau arus cahaya yang dipancarkan dari sumber cahaya yang
menubus bidang serluad 1 m2 dari kulit bola yang berjari-jari 1m di mana
pusat bola terdapat 1 Iilin internasional.
c. Kuat
Penerangan (E)
Jumlah
arus cahaya tiap satuan luas. satuan penarangan adalah Luks, satu Luks
didefinisikan sebagai kuat penerangan bidang yang tiap 1m2
bidang
tersebut menerima arus cahaya 1 Lumen.
Jika
arus cahaya (F) menerangi merata suatu bidang seluas A m2
maka
kuat penerangan bidang tersebut sebesar: E=
.
d. Terang
Cahaya (E)
Besar
kuat cahaya tiap cm2 dari luas permukaan
sumber cahaya yang dilihat (kalua sumber cahaya berupa bola maka luas
permukaanya dapat dilihat berupa luas lingkaran).
Rumus:
e = I/A
Apabila
ada 2 bola lampu yang berpijar mempunyai kuat cahya yang sama tetapi lampuyang
kecil kelihatan lebih terang dari pada lampu yang besar. Dalam Hal ini
dikatakan terang cahaya (e) lampu kecil lebih terang dari pada lampu yang
besar.
2.3 Alat Pengukur Cahaya
2.3.1
Alat
Pengukur Kuat Cahaya
·
Fotometer Sederhana
Terdiri dari sebuah kertas
ditengah-tengah terdapat bintik minyak. Bintik minyak yang mendapat cahaya
lebih terang dari satu pihak akan terlihat lebih tua dari pada sekelilingnya
dan lebih mudah tembus cahaya dari pada sekelilingnya. Sedangkan kalau kedua
belah pihak mendapat penerangan yang sama kuat, bintik minyak ini tidak dapat
dibedakan sekelilingnya. Fotometer ini dipindah-pindahkan/digeser-geser
diantara dua sumber cahaya di mana salah satu I-nya telah diketahui.
Maka:
I1
I2
=
R12 R22
·
Fotometer Buatan Lummer Dan Brodhun
Melalui fotometer ini mata sekaligus
dapat melihat bidang B kanan dan kiri yang mendapat penyinaran dari sumber
cahaya I1 dan I2.
Luks meter biasanya dipakai untuk
menentukan waktu oxposure (pencahayaan) sedangkan waktu pencahayaan berbanding
terbalik dengan kuat penerangan bidang. Dengan mempergunakan luks meter maka
diperoleh data kuat penerangan, yaitu:
1. Cahaya
matahari 100.000 luks.
2. Lampu-lampu
gedung bioskop 50.000 luks.
3. Ruangan
aula 300 luks.
4. Ruangan
membaca 150 luks.
5. Bulan
purnama 0,2 luks.
6. Bintang
malam hari 0,003 luks.
Ruangan membaca mempunyai
kuat penerangan 150 luks agar tidak merusak kesehatan mata dan tidak cepat
lelah.
2.3.2 Alat Pengukur Kuat Peneranga Cahaya Yakni
Luks Meter
Di
dalam alat ini terdapat foto sel yang hanya menghasilkan listrik kalau dijatuhi
cahaya.
2.4 Penggunaan Sinar Dalam Bidang
Kedokteran
Sinar sangat berguna dalam bidang
kedokteran baik sebagai pembantu dalam memperoleh informasi maupun terapi.
Demikian pula sinar berkaitan dengan ketajaman penglihatan. Sebagai contoh,
lampu operasi. Lampu ini dipakai pada waktu operasi: dengan bantuan cermin
cekung untuk memperoleh sinar yang
benderang. Di bawah ini akan dibahas penggunaan sinar menurut panjang
gelombang.
2.4.1
Sinar
Tampak
Sinar
tampak digunakan untuk mengetahui secara langsung apakah bagian-bagian tubuh
baik luar maupun dalam mengalami suatu kelainan; untuk itu dapat diperinci
sebagai berikut:
1.
Transilluminasi
Transilluminasi
yaitu transmisi cahaya melalui jaringan tubuh untuk mengetahui apakah ada
gejala hidrosefalus ( kepala mengandung cairan oleh karena belum sempurna
pembentukan tulang tengkorak) atau ada kelainan di dalam tubuh. Cahay yang
masuk itu akan dihamburkan sedemikian rupa sehingga membentuk cahaya yang
spesifik. Selain transilluminasi dipergunakan untuk menentukan pneumetoraks,
kelainan testes dan payudara.
2.
Endoskop
Alat
yang dipergunakan untuk melihat ruang di dalam tubuh. Alat ini terdiri dari
fiberglas, lampu. Sinar-sinar yang melalui fiberglas akan dipantulkan secara
sempurna sehingga gambaran di dalam tubuh dapat terlihat dengan mudah. Di
samping itu sifat fiberglas mudah dibengkokkan.
3.
Sistoskop
Prinsip
sama dengan endoskop. Alat ini dipergunakan untuk melihat struktur di dalam
kandung kencing.
4.
Protoskop
Prinsip
sama dengan endoskop, diperuntukan melihat struktur rektum (dubur
5.
Bronkhoskop
Alat
ini untuk melihat bronkus paru-paru.
2.4.2
Ungu
Ultra
Sinar ungu ultra
mempunyai efek fisik, kimia dan biologis, di samping itu sinar ungu ultra
dipakai untuk sterilisasi oleh karena mempunyai sifat bakterisid. Sinar ungu
ultra mempunyai efek terhadap kulit yaitu dalam hal pembentukan vitamin D.
Demikian pula ungu ultra dapat menyebabkan kulit kemerah-merahan (erithema),
dengan mempergunakan sifat ini maka telah ada usaha untuk mengobati penderita
vitiligo (kulit putih), selain itu
menyebabkan edema kulit, pigmentasi (melanin kulit) dan pembentukan vitamin D.
Terhadap mata menyebabkan foto keratitis dan katarak pada lensa mata dan cairan
mata bisa mengalami fluoresen yang bersifat sementara tanpa perubahan
patologis.
Untuk mengatasi penderita artritis yaitu dengan
memakai lampu kromayer. Ungu ultra dapat diperoleh dari sinar matahari, tekanan
rendah lampu merkuri, lampu matahari/sun lamp, dan lampu cahaya hitam yang
kesemuanya itu merupakan emisi rendah. Ada sumber ungu ultra yang emisi tinggi
yaitu lampu gas merkuri dengan tekanan tinggi, arkus xenon dengan tekanan
tinggi.
Spektrum ungu ultra dari masing-masing lampu sebagai
berikut.
1. Lampu
merkuri tekanan rendah (253 nm).
2. Lampu
merkuri tekanan tinggi (200-230 nm).
3. Lampu
fluoresen (lebih besar dari 320 nm).
4. Lampu
cahaya hitam (336).
2.4.3
Merah
Infra
Merah infra
dihasilkan oleh lampu berfilter merah dengan daya 250 watt, 750 watt, sinar
matahari, emisi lampu pijar, lampu fluoresen dan temperatur tinggi komponen
listrik.
Kegunaan akan merah
infra:
1. Sebagai
diameter pada penderita artritis.
2. Emisi
infra merah fotografi di mana radiasi yang dipancarkan oleh tubuh kemudian
ditangkap/dideteksi sebagai thermogram.
3. Reflective
infra red phoography yaitu menggunaka panjang gelombang 700-900 nm, untuk
menunjukkan aliran vena pada kulit.
4. Juga
dipergunakan untuk fotografi terhadap pupil mata tanpa suatu rangsangan.
2.4.4
Sinar
biru
Energi sinar
diserap oleh molekul tertentu secara selektif. Berdasarkan sifat ini maka pada
tahun 1958telah diusahakan fototerapi dengan sinar biru (-450 nm) terhadap
penderita penyakit kuning. Alat ini dapat membangkitkan panjang gelombang yang
dikehendaki (biru, merah, kuning, dan hijau) kemudian mempergunakan electrode
diletakkan pada penderita untuk pengobatan berbagai penyakit.
2.5
Laser
Laser
adalah singkatan dari kata light amplification by stimulated emission of
radiaton. Yang berarti menghasilkan sumber cahaya dengan intensitas yang besar
dan fase koheren. Sinar laser merupakan sumber cahaya yang diemisi sebagai
berkas cahaya yang monokhromatis yang masing – masing gelombang dalam satu fase
bersama – sama dengan berkas cahaya lainnya yang berdekatan ( cahaya koheren )
dan paralel.
Sinar
laser dimanfaatkan pada bidang medis. Pada beberapa penyakit mata, sinar laser
digunakan secara rutin untuk koagulasi darah yang memblokir pembuluh darah
vena. Dalam penggunaan sinar laser sebagai foto koagulasi harus diketahui
minimum reaktif dose ( MRD) misalnya MRD untuk penembakan pada retina sebesar
50 um yaitu kira – kira 2,4 mJ selam 0,25 detik. Unutk foto koagulasi
penyinaran dapat 10 – 50 kali MRD dengan penembakan dalam waktu 0,25 detik.
Selain penggunaan laser sebagai foto koagulasi, laser juga dipakai untuk
memperoleh bayangan tiga dimensi yang dikenal sebagai “ Holography “ kadang
kala laser juga digunakan pula untuk pengobatan pada beberapa tipe kanker.
Selain
mempunyai manfaat, penggunaan laser juga mempunyai akibat. Akibat dari
penggunaan laser tersebut, yaitu mengakibatkan kerusakan pada jaringan yang
terjadi oleh karena menggunakan sinar laser pada jaringhan mencapai temperature
1000C.
2.5.1 Macam-macam Laser
Berdasarkan material
pembentukan laser maka dikenal bermacam-macam laser, yaitu:
1. Laser
p-n Junction
Belum banyak digunakan, beroperasi pada daerah merah
dengan kepadatan arus 103 A/cm2 atau lebih, serta pulsa 10-100
ns ( nano second)
2. Laser
He-Ne
Beroperasi pada daerah merah dengan spectrum 633 nm.
Laser ini bekerja melalui suatu tekanan yang rendah serupa dengan neon dengan
daya 100 mW.
3. Laser
Argon
Memberikan tingkat daya kontinyu yang tinggi (1-15
W) dengan spektrum 515 nm. Kegunaannya : untuk foto coagulase pembuluh darah di
dalam mata penderita yang mengalami diabetes retinophaty.
4. Laser
CO2
Member daya 50-500 W. dipakai untuk memotong plastik
logam setebal 1 cm.
5. Laser
Solid State
Ada dua macam yaitu:
1. Laser
rubi (ImJ) bekerja dengan spektrum 693 nm pada daerah merah.
2. Laser
(Nd: YAG) mempenyai daya 2 W/mm dengan spektrum 1.064 nm pada daerah merah
infra.
2.5.2 Penggunaan Laser
a. Pada
beberapa penyakit mata, sinar laser digunaka secara rutin untuk koagulasi darah
dan memblokir pembuluh darah vena.
Dalam penggunaan sinar laser
sebagai foto koagulasi harus diketahui minimal reaktif dose (MRD) misalnya MRD
untuk penembakan pada retina sebesar 50 um yaitukira-kira 2,4 mJ selama 0,2
detik. Untuk foto koagulasi penyinaran dapat 10 sampai 50 kali MRD (misalnya 24
sampai 120 mJ untuk 50 um), dengan penembakan dalam waktu 0,25 detik.
b. Selain penggunaan laser sebagai foto koagulasi
laser juga dipakai untuk memperoleh bayangan tiga dimensi yang dilakukan
sebagai “holography”.
c. Kadangkala
laser digunakan pula untuk pengobatan pada beberapa tipe kanker.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut.
1.
Cahaya sendiri pada
hakekatnya tidak dapat dilihat, kesan adanya cahaya apabila cahaya tersebut mengenai
suatu benda. Melalui pendekatan cahaya sebagai gelombang dan partikel maka
peristiwa refraksi, defraksi , dispersi, dan refleksi dapat dijelaskan dengan
teori gelembang.
2.
Melihat dari sifat cahaya
bahwa cahaya itu; merambat lurus, dapat
dipantulkan, cahayadapat dibiaskan, dan dapat
diuraikan (dispersi).
3.
Sinar sangat berguna dalam bidang
kedokteran yaitu sebagai pembantu dalam memperoleh informasi maupun terapi.
3.2
Saran
Penggunaan
cahaya pada alat-alat medis memiliki dampak negatif, dimana efek dari cahaya
misalnya sinar-X sangat membahayakan tubuh. Oleh karena itu, dalam
penggunaannya harus sesuai dengan tahapan dan proses yang benar dan tepat.
DAFTAR
PUSTAKA
mantap,,
BalasHapustmbah lagi makalah-makalahnya,,
semoga semua yg anda post'kan akan menjadi amal ibadah bagi anda,,
I'd like to know how everything scr888 apk is going with this.
BalasHapus
BalasHapusThanks for always being 918kiss login the source that explains things instead of just putting an unjustified answer out there. I loved this post.
wow i love t hat SO much... can i cut and paste scr888 download apk 2019 it into my blog?? but give u credit, of course???
BalasHapusThanks for sharing your thoughts with mega888 free download us.. they are really interesting.. I would like to read more from you.
BalasHapusBaccarat | Online casino games | Warwick, Rhode Island
BalasHapusThe most popular game is Baccarat, the first of its kind. A variation on the septcasino classic version of traditional 인카지노 blackjack. The game is played with two decks of worrione